Selasa, 22 Desember 2009

salahkah kita??

Salahkah Tuhan??
yg telah menciptakan cinta didunia ini.. Yg ternyata bukan hanya menjadi sumber segala kebahagiaan, tapi jg pemicu suatu permusuhan.. Alasan dalam pertikaian dan peperangan..

Salahkah cinta??
yg menjadikan manusia terlena akan keindahannya, yg merelakan hidupnya hanya demi mengagungkan namanya. Seperti roman romeo & Juliet, dia menjelma menjadi malaikat pencabut nyawa akan 2 anak manusia yg memujanya.

Salahkah hati??
yg membiarkan dirinya tunduk akan perasaan tak terdefinisi ini, yg menjadikan smua gerak langkah menjadi dikekang utk membuktikan bahwa dialah sang pemuja itu. Yang akhirnya tak menyisahkan ruang sedikitpun utk berbagi.

Salahkah manusia?
Yang mengagungkan Tuhan tapi tidak melandasi cinta yg ia miliki dengan cintaNya. Yang membiarkan Hati dikhianati akan cinta yang diselimuti hasrat utk memiliki. Yang menjadikan cinta hanya alasan nafsu utk saling memuaskan birahi.

Akhirnya smua akan sampai pada pertanyaan retoris "Salahkah kita?"
Yang tak berhenti utk slalu mengulangi hal yg sama.

Ya Tuhan, biarkan aq, dia, dan mereka mendefinisikan rasa cinta ini dengan apa yg kau definisikan. Mencintai dengan dasar cinta kepada Mu. Yang dapat menjauhi nafsu saat 2 hati sedang menjajaki. Dan maafkanlah kami atas apa yang sudah terjadi..

Dan q harap smua sampai pada satu kalimat "smoga ada waktu utk memperbaiki smua yg tlah terjadi"

Senin, 21 Desember 2009

akibat beda bahasa..

bahasa sering kali merupakan kendala utama dalam berinteraksi dengan orang lain, dan khususnya bagi qta yg berprofesi sebagai dokter, tentu bahasa mempunyai arti penting agar tidak terjadi mispersepsi yg berujung pada mis diagnosa.

diakui atau tidak, itu juga yang menjadi kendala bagi dokter PTT yang mengabdikan dirinya di tempat yang mempunyai bahasa daerah yang berbeda dgn dirinya. Aq bukan orang yang cepat belajar ttg bahasa, brinteraksi dgn masyarakat pantai luci menjadi kesan sendiri yg kadang menggelikan dan lucu.. Ini contohnya:

1. manggah = sesak
Dokter: siang buk, knapa ya?
Pasien: Ini Manggah pak. Dari tadi malam
Dokter: Mangga?? Udah masak bu?? brapa sekilo??
( pasien terkapar dengan bengek yang bertambah parah)
Dokter: makanya buk metik mangga jangan malam2, jd kambuh kan asmanya.. (dgn wajah lugu)

2. Ulun = Saya
Dokter: Silakan duduk buk, ibuk knapa?
Pasien: Ulun sakit pak, dari tadi pagi lemas..
Dokter: Dmana ulun nya? kok ga dibawa?
Pasien: Ulun pak.. Lemas..
Dokter: Iya buk, ulun nya harus dibawa kesini, kykmana saya mau meriksanya kalo si ulun gak ada??
Pasien nyerah dan langsung pamit pulang..
Dokter: Cepat bawa ulun nya kesini ya buk (merasa puas krn akhirnya si ibuk ngerti)

3. Garing = Sakit, demam
Dokter: Ada apa buk?
Pasien: Ini dok, td pagi saya lg masak, waktu saya periksa, anak saya garing..
Dokter: (dengan nada kaget) garing?? tadi ibuk masak??
Pasien: iya dok, waktu masak tadi..
Dokter stres dan pulang kerumah, packing, pengen balek ke medan aja.. hehehe..

(peringatan: pengalaman ini telah dibumbui oleh bermacam2 bumbu dapur, jgn terlalu menganggap serius..)

Kamis, 03 Desember 2009

bata yg tak sempurna...


ada sebuah cerita neh, smoga dapat menginspirasi qta smua..

****
Dikisahkan ada seorang pria yg sangat tergila-gila pada seorang wanita, dan dia ingin sekali menunjukkan betapa besar cintanya pada wanita tersebut. Maka tercetus lah dibenaknya sebuah ide: ia akan membuat RUMAH yg sempurna utk wanita yg dicintainya itu.. Dan utk menjamin kesempurnaannya, maka ia bertekad membuatnya dgn tangannya sendiri..

Dengan penuh semangat disiapkannya semua bahan2 yg terbaik, dihabiskannya semua uang yg dimilikinya, dan diluangkannya sbagian besar waktunya utk membangun rumah tersebut.. hari demi hari dan bulan demi bulan, mulai lah ia sedikit demi sedikit membangun rumah impian itu.. dimulai dari pondasi, dinding, atap, sampai semua hal kecil lainnya dikerjakan dengan teliti dan hati2..

Beberapa bulan kemudian, jadilah rumah itu.. rumah yg sangat indah dan sangat mewah.. Puas lah ia akan kesempurnaan rumah itu.. Tp tiba2 ia terkejut ketika melihat satu sisi dari dinding salah satu kamar rumah itu ternyata terdapat kecacatan, dipojok dinding itu terdapat bata yg tidak rata dan miring.. hancurlah sudah kesempurnaan rumah itu pikirnya.. Apapun yg dilakukannya utk menutupi kecacatan itu, ternyata tidak dapat memuaskannya..

Pria itu tidak ingin sang wanita melihat bata yg cacat itu. Dia pikir jika wanita yg disayanginya tau bila rumah yang dia buat ada kecacatan maka ketulusan cintanya pada wanita itu akan diragukan. Maka sebisa mungkin ketika wanita itu berkunjung kerumah itu, dia akan menjauhkannya dari pojok kamar itu..

Tapi bagaimanapun kuatnya pria itu berusaha, akhirnya sang wanita mengetahui tentang bata itu. Dipandanginya bata yg cacat itu. Sang pria tidak dapat menyembunyikannya lagi, dia minta maaf atas kelalaian yg dibuatnya sehingga menjadikan rumah itu cacat.

'mengapa kau sembunyikan bata yg miring ini dari q?' kata wanita itu.

'aq tidak ingin kau melihat kesalahan yg q buat, aq tidak ingin kau meragukan kesungguhan q, meragukan cinta q' kata pria itu.

'lihat lah sekeliling rumah ini, begitu rapi dan sempurna, mengapa aq harus mempermasalahkan satu bata dari dinding ini? Aq jg tidak akan meragukanmu atas 1 hal kecil kesalahan yg kau buat, bukankah telah banyak hal indah yg kau berikan pada q?' tegas wanita itu sambil tersenyum.

Akhirnya pria itu paham cinta itu tidaklah mengharapkan kesempurnaan, dia mengharapkan pengertian akan kelebihan dan kelemahan dari pasangannya... maka cinta itu dapat dipahami.. sederhana..

**********
diinspirasi dan dimodifikasi dari cerita hikmah dari seorang biksu (lupa buku dan nama biksunya siapa)...